Mata Lasik …

Just another Efendi Arianto's WordPress.com site

Catatan dan Pengalaman Operasi Mata Lasik

with 114 comments

 


Sumber gambar: colour-blindness.com

Saya berumur hampir 44 tahun ketika memutuskan untuk melakukan operasi (lebih tepat disebut tindakan) lasik pada kedua mata saya. Sudah hampir 30 tahun saya menggunakan kacamata untuk melihat jauh. Tulisan ini saya buat untuk menjadi referensi bagi mereka yang berniat menjalani prosedur lasik. Selain mempersiapkan diri secara fisik, perlu juga mempelajari berbagai hal mengenai prosedur lasik. Apa untung ruginya, sehingga pilihan untuk menjalani prosedur lasik dapat dijalani dengan optimal.

Sebenarnya lima tahun lalu pernah hampir melakukan tindakan lasik, tapi dokter yang saya temui menolak melakukannya karena ketebalan kornea mata saya tidak mencukupi. Dibutuhkan ketebalan kornea minimal 500 mikron untuk bisa dilakukan tindakan lasik. Waktu itu teknologi lasik masih menggunakan pisau mikro keraton untuk membuat flap pada kornea, tidak seperti sekarang yang bisa sepenuhnya menggunakan laser.

Penasaran apakah dengan teknologi baru mata saya bisa menjalai prosedur lasik, saya memeriksakan diri di Jakarta Eye Center (JEC) Menteng.

Tanggal 18 April 2011, saya datang ke JEC, setelah sebelumnya mendaftar lewat telepon untuk bertemu dengan dokter Hadisudjono. Saya ingin memastikan apakah saya bisa menjalani prosedur lasik untuk kedua mata saya. Sebelum bertemu dokter, ada serangkaian pemeriksaan mata dengan berbagai alat yang menghabiskan biaya lebih dari satu juta rupiah.

Hasil pemeriksaan:
Mata kanan -5.5, +1,5, Cyl 0.5.
Mata kiri -6.25, +1,5, Cyl 0.5.

Dalam konsultasi dan pemeriksaan pendahuluan, dikarenakan ketebalan kornea saya minimal (493, normal 500-600), dokter bilang, tindakan lasik hanya akan menghilangkan minus saja, sementara plus-nya akan muncul setelah lasik. Sehingga setelahnya saya harus menggunakan kacamata baca. Ok! Sudah kebayang akan membeli kacamata baca kecil yang bisa dilipat, beberapa buah, satu disimpan di kantor, satu di rumah, dan satu di mobil … 😀

Di JEC, biaya lasik tanpa pisau (intralase/Z-lasik) untuk dua mata adalah sebesar Rp20 juta + Rp36 ribu (kalau menggunakan pisau, biayanya lebih murah sekitar separuhnya). Biaya tersebut adalah per Mei 2011, terdiri atas:
– Kamar bedah dan obat Rp16.800.000
– Honor dokter bedah Rp3.200.000
– Biaya administrasi dan meterai Rp36.000

28 Mei 2011, datang lagi ke dokter, penasaran ingin tanya, apakah silindris-nya juga bisa hilang, sekalian nanya preferensi waktu untuk tindakan lasik. Dokter bilang silindris bisa hilang. Sesuai karakteristik mata saya, tidakan lasik yang sesuai adalah teknik lasik intralase. Kata Dokter Hadi, karena dia praktek di JEC hari Senin, Rabu dan Jumat, maka sebaiknya tindakan lasik dilakukan pada hari Selasa atau Jumat pagi, biar keesokan harinya bisa periksa pasca tindakan.

Pikir sana pikir sini, akhirnya dapat hari yang cocok pas kerjaan di kantor tidak terlalu banyak, Jumat tanggal 10 Juni 2011. Saya lihat di fengshui hari baik (LOL), tanggal tersebut adalah hari baik untuk melakukan kegiatan apa saja 😀

Beberapa hari browsing sana-sini di internet, cari tahu detil teknik intralase, cari video tindakan lasik di youtube, baca pengalaman orang-orang yang pernah melakukan tindakan lasik. Kebanyakan yang tulisan pengalamannya bagus orang-orang Amerika, jarang yang tulisan orang Indonesia dengan penjelasan teknis dan detil.

10 Juni 2011 (hari tindakan lasik)

06.46 sudah tiba di JEC, naik taksi ditemani istri. Sebelumnya ditelpon staf JEC untuk datang pkl. 07.00. Tapi ternyata unit layanan lasik belum buka! Tahu gitu datang agak siangan …

07.00 Resepsionisnya datang, langsung lapor mau lasik. Trus, si Mbak resepsionis nampak berkoordinasi sana sini.

07.30 Ganti baju, dan menunggu dipanggil masuk ruang tindakan. Diminta tandatangan surat persetujuan tindakan, istri juga tandatangan sebagai saksi. Jadi memang harus bawa kerabat, tidak bisa datang sendirian.

07.40 Periksa tekanan darah, tetes mata, sekitar mata diolesi betadine.

08.10 Belum juga dipanggil masuk ruang tindakan. Susternya bilang dokternya lagi melakukan operasi di atas. Jadi mesti nunggu sebentar …, sempat melihat suster/perawat yang sekaligus berperan sebagai operator mesin lasik, menguji tembak laser di lempengan logam … :-), semuanya computer based …

08.30 Masuk ruang operasi, briefing sebentar oleh dokter dan perawat. Ruangan operasinya berdinding kaca, jadi kerabat yang kita bawa bisa melihat proses lasik dilakukan …

Di dalam ruang operasi terdapat dua meja operasi (lebih tepat disebut ranjang operasi) dengan dua mesin yang berbeda. Satu mesin laser untuk membuat flap, dan satunya mesin laser untuk melakukan proses wavefront lasik.

Pembuatan flap dengan intralase ternyata memang terasa tidak nyaman. Dokter juga menyampaikan hal ini. Ada rasa tidak nyaman ketika mata “disedot” untuk dilaser. Ketika laser memotong flap, juga seperti ada sedikit rasa perih yang berjalan di sepanjang jalur flap. Proses ini berlangsung sekitar 18 detik. Dilakukan bergantian untuk mata kanan dan kiri.

Setelah proses pembuatan flap selesai, pindah ke meja operasi sebelah, untuk proses wavefront lasik. Pada proses ini terasa jauh lebih nyaman. Memerlukan waktu sekitar 15 detik untuk penyinaran laser. Mata kanan terlebih dahulu, dan kemudian mata kiri. Satu-satunya kesulitan yang saya alami adalah membuka kedua mata. Mata yang dilasik memang “dipegang dengan alat pembuka” sehingga selalu terbuka. Mata satunya bebas. Pada saat mata kanan dilasik, saya harus membuka mata kiri supaya lensa mata bisa fokus ke “titik hijau” yang diminta untuk dilihat. Rasanya sulit sekali karena sebelumnya ditetesi obat anestesi sehingga merasa seperti sangat mengantuk. Beberapa kali dokter dan suster memerintahkan untuk membuka kedua mata.

09.00 Selesai. Istirahat sebentar. Kemudian sempat saya lihat jam dinding menunjukkan waktu 09.05 ketika saya keluar dari ruang operasi.

Sekitar setengah jam disuruh istirahat di ruang tunggu, sambil menggunakan kacamata pelindung yang sebelumnya diberikan. Pada saat itu dokter sempat memberikan penjelasan pasca operasi. Dia bilang sikap saya selama proses operasi sangat kooperatif sehingga membuat proses operasi dapat berjalan efektif dan cepat. Dokter juga menyampaikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

Pada saat itu sekalipun dapat melihat, tetapi pandangan masih kabur, dan mata masih terpengaruh obat anestesi.

Setelah melakukan pembayaran (Rp20juta) dan pengambilan obat (Rp570 ribu untuk vitamin dan dua macam obat tetes mata anti radang dan antibiotik), saya langsung pulang ke rumah, naik taksi. Kebetulan rumah saya hanya berjarak tempuh kurang dari setengah jam dari JEC.

Sesampai di rumah, seperti kata dokter, kedua mata akan terasa sakit dan terus keluar air mata selama dua jam. Nampaknya hal itu mulai terjadi ketika efek obat bius di mata sudah mulai hilang. Selama hampir dua jam mata terasa sakit dan pegal. Air mata terus keluar, seperti orang menangis, hidung jadi mampat. Untuk mengurangi rasa sakit, saya minum dua butir Ponstan yang sebelumnya diberikan oleh suster di JEC.

Sempat tertidur, dan terbangun karena perut lapar pada pkl 12.15. Rasa sakit di mata sudah tidak terasa.

Kondisi mata:
Pandangan sudah mulai stabil. Baik mata kanan dan kiri bisa melihat jauh dengan jelas. Sebagaimana disampaikan oleh dokter, rabun dekat pada mata saya akan muncul. Tapi nampaknya rabun dekat untuk mata kiri saya lebih parah dari mata kanan. Masih belum bisa membaca buku atau sms/bbm. Baru bisa tahu kepastiannya pada saat kontrol ke dokter besok pagi.

Pada malam hari, sebagaimana diduga, nampak efek “halo” pada saat melihat lampu, terutama sorotan lampu mobil. Sesuai yang saya baca di internet, efek “halo” memang normal terjadi karena bentuk kornea yang sebelumnya melengkung, sekarang menjadi lebih rata. Baru akan bisa merasakan efeknya apakah mengganggu atau tidak, pada saat mengendarai mobil di malam hari. Beberapa kasus di internet mengatakan kalau efek halo ini lambat laun akan menghilang.

Setiap jam tetes mata, gantian antara obat tetes antibiotik dan tetes mata anti radang, dengan selang minimal lima menit. Kacamata pelindung selalu dipakai, terutama pada waktu tidur, untuk menghindari “kucekan” pada mata secara tidak sengaja. Selama dua minggu tidak boleh mandi keramas, untuk menghindari partikel sampo/sabun masuk ke mata.

11 Juni 2011 (satu hari setelah lasik)

06.00 Saya coba lihat kejauhan, kualitas penglihatan mata kanan dan kiri sama. Tetes mata lagi. Pandangan dekat untuk membaca dengan jarak 40 cm, mata kiri tidak sebaik mata kanan. membaca tulisan di layar komputer dengan jarak 50 cm, mata kiri tidak sebaik mata kanan.

10.30 Berangkat ke JEC pakai taksi. Sampai di JEC melakukan pendaftaran dan menunggu panggilan. Pada saat menunggu sambil menonton TV, saya menyadari pandangan mata kanan saya tidak setajam sebelumnya. Kalah tajam dari mata kiri, seperti kondisi minus satu. Terus terang saya panik, kok bisa tiba-tiba begitu. Ketika diperiksa saya tanyakan hasilnya kepada petugas periksa mata, dia nggak mau bilang, biar nanti dokter yang menjelaskan, katanya.

Ketika bertemu dokter, saya sampaikan keluhan saya, dia tidak memberikan penjelasan yang memuaskan. Kata dokter mata saya baik-baik saja. Dites melihat jauh dengan membaca tulisan di dinding dengan kedua mata terbuka, juga melihat dekat dengan membaca tulisan di kertas, juga dengan kedua mata harus dibuka. Saya bilang mata kanan saya tidak bisa melihat jauh dengan baik, dokter bilang yang penting bisa melihat dengan kedua mata terbuka, nanti otak akan menyesuaikan dan terbiasa dengan kondisi tersebut. Dokter juga bilang untuk menghindari sinar matahari langsung karena sinar ultra violet bisa mengganggu proses penyembuhan pasca lasik.

Sesampai di rumah, saya BBM dokter Hadisudjono. Saya ceritakan dengan detil perkembangan mata saya pasca operasi hingga terjadinya penurunan kualitas pandang mata kanan saya. Dokter menjawab bahwa kondisi pada hari pertama pasca lasik tidak dapat dijadikan patokan, dan meminta agar hari Senin pagi datang ke JEC lagi untuk dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap.

Kondisi mata sehari setelah lasik:
Pandangan jauh, mata kiri optimal, mata kanan seperti -1.
Pandangan jarak dekat, baca buku atau sms/bbm jarak 30-40 cm, mata kanan optimal, mata kiri buram (kemungkinan +1 atau +1,5); baca layar monitor komputer, mata kanan optimal, mata kiri agak buram.

12 Juni 2011 (dua hari setelah lasik)

04.00 (subuh-subuh ….) browsing internet cari tahu tentang berbagai pengalaman lasik, penasaran dengan apa yang terjadi pada mata kanan saya. Hmmm …. ini dia sebabnya: kayaknya dokter Hadi memang melakukan teknik lasik monovision. Artinya, satu mata dibuat untuk mampu melihat jauh dengan baik, dan satu mata dibuat untuk dapat melihat dekat dengan baik. Keunggulan monovision adalah tidak perlu menggunakan kacamata baca untuk membaca tulisan dalam jarak dekat (jarak baca). Kata pengalaman orang yang ditulis di internet, kondisi stabil penglihatan pasca tindakan lasik memang memerlukan waktu berbulan-bulan, dan selama itu akan terjadi perubahan (bisa naik turun) untuk akhirnya stabil pada satu waktu tertentu. Ada bahkan yang baru stabil setelah 330 hari, atau hampir setahun pasca tindakan lasik.

Hanya saja, saya penasaran: kenapa dokter Hadi tidak bilang sebelumnya kalau dia mau melakukan teknik monovision? bukannya sebelumnya dia bilang pasca tindakan lasik saya harus pakai kacamata baca dan minus mata saya hilang?

Kondisi mata dua hari setelah lasik:
Pandangan jauh, mata kiri optimal, mata kanan seperti -1.
Pandangan jarak dekat, baca buku atau sms/bbm jarak 30-40 cm, mata kanan optimal, mata kiri buram (kemungkinan +1 atau +1,5); baca layar monitor komputer, mata kanan optimal, mata kiri cukup jelas (ini improvement dari kondisi kemarin).

10.00 ke ITC Kuningan, cari kacamata dengan lensa anti UV dan anti radiasi. Paling tidak bisa dipakai selama beberapa minggu atau bulan sampai kondisi mata stabil. Lagian, kata istri, lantaran sudah terbiasa pakai kacamata, wajah saya jadi “aneh” kalau nggak pakai kacamata … :-D, jadi sementara waktu pakai kacamata dengan lensa normal yang ada anti radiasi dan anti UV saja.

Iseng cek mata di optik, hasilnya:
Mata kiri: Jauh = nol, Dekat = +1.25
Mata kanan: Jauh = -0.75, Dekat = +1.25
Kombinasi dua mata: Jauh = nol, Dekat = normal (bisa baca pada jarak 30-40 cm)

13 Juni 2011 (tiga hari setelah lasik)

10.00 Ke JEC Menteng, mau ketemu dokter Hadi.

11.00 Setelah periksa pendahuluan, ketemu dokter Hadisudjono. Saya melakukan diskusi lumayan panjang dengan dokter Hadi terkait hasil lasik pada mata saya. Inti dari diskusi yang saya lakukan dengan dokter Hadi:

1. Saya sampaikan kepada dokter Hadi bahwa saya percaya dokter Hadi telah melakukan usaha yang terbaik berdasarkan pertimbangan medis dan pengalamannya untuk melakukan tindakan yang diperlukan pada saat melakukan tindakan lasik pada kedua mata saya. Sayangnya, ternyata ada opsi monovision yang dapat diterapkan pada mata saya, yang tidak pernah disampaikan kepada saya sebelumnya. Seharusnya saya diberitahu di depan, selain opsi menghilangkan minus pada kedua mata, juga dapat dilakukan skenario monovision, di mana kemampuan untuk membaca pada jarak dekat tetap dipertahankan pada satu mata. Dan seharusnya, pilihan terhadap opsi yang ada harus diambil berdasarkan persetujuan saya. Yang saya pahami sejak awal adalah, bahwa minus pada kedua mata saya akan dibuat nol, dan konsekuensinya saya harus menggunakan kacamata baca pada saat melihat dekat. Tetapi ternyata, yang dilakukan dokter Hadi pada saat melakukan tindakan lasik pada tanggal 10 Juni 2011 adalah mengambil skenario monovision. (Kalau di luar negeri, pasien bahkan diberikan kesempatan “mencoba” kondisi monovision dengan menggunakan lensa kontak yang diatur seperti kondisi yang akan didapat setelah lasik. Jadi, seharusnya keputusan memilih monovision atau tidak, pasien-lah yang menentukan, bukan dokter. Soalnya lasik itu hanyalah tindakan korektif, bukan tindakan kritis yang membahayakan nyawa orang. Sudah seharusnya pilihan ada di tangan pasien).

2. Dokter Hadisudjono minta maaf karena tidak memberi tahu di awal bahwa ada opsi monovision, yang dalam praktek cocok diterapkan bagi penderita mata minus sekaligus plus. Dokter Hadi mengakui mengambil keputusan untuk mengurangi koreksi sebesar 0.5 dari yang seharusnya 5.5 untuk mata kanan, dan mengurangi koreksi sebesar 0.25 dari yang seharusnya 6.25 untuk mata kiri. Pengurangan tersebut karena mepertimbangkan opsi monovision yang dirasa lebih cocok untuk karakteristik mata bagi seseorang yang berumur 40-an seperti saya.

3. Jika memang menginginkan minus di mata kanan dihilangkan, maka bisa dilakukan tindakan koreksi ulang. Tindakan ini tidak memerlukan pembuatan flap ulang, karena flap-nya masih ada (flap memang masih akan ada bahkan hingga periode setahun pasca pembuatan flap). Jadi tinggal lasiknya saja. (Belakangan saya iseng browsing di internet, biaya ulang lasik diberikan secara gratis, atau kalaupun ada biayanya jauh lebih murah dari biaya lasik normal).

4. Saya sampaikan ke dokter bahwa saya akan mencoba membiasakan diri dengan kondisi monovision terlebih dahulu, siapa tahu akan cocok dengan kondisi ini. Sekalipun dengan kondisi monovision ini, kata dokter Hadi, setelah tiga tahun pada saat plus mata meningkat, bisa saja akan memerlukan kacamata bantu untuk melihat dekat.

5. Ketemu lagi untuk kontrol dua minggu ke depan, tanggal 25 Juni 2011.


17 Juni 2011 (satu minggu setelah lasik)

Kondisi mata masih sama seperti kondisi pada tgl. 12 Juni.

Sejak kemarin sudah berani mandi dengan pancuran air dan membasahi kepala. Tapi masih berhati-hati dan menjaga agar air tidak masuk ke mata.

Pagi tadi, pada saat melihat tulisan di layar TV, saya bisa membacanya dengan mata kanan. saya rasa minus mata kanan yang sebelumnya tercatat -0.50 hingga -0.75 menurun, mungkin menjadi sekitaran -0.25 hingga -0.50. Konsekuensinya, saya tidak bisa membaca tulisan kecil dengan jelas pada jarak 30 cm. Baru nampak jelas pada jarak 40 cm. Jadi, mata kanan pada posisi minus 0.5 dan plus 1.25. Semalam mencoba kacamata baca dengan plus 1.25 yang harganya Rp30-an ribu, mata kiri bisa baca dekat dengan jelas. Jadi nampaknya mata kiri stabil pada posisi minus nol dan plus 1.25. Tapi ternyata cuma sementara, siangnya kembali ke posisi sebelumnya.

27 Juni 2011 (dua minggu setelah lasik)

Kontrol ke dokter Hadisudjono di JEC.

Kondisi mata tetap stabil seperti kondisi satu minggu yang lalu.

Waktu saya tanya ke dokter, berapa posisi minus dan plus, Dokter bilang, kondisi mata saya:
Kiri, -0.0, +1.0; Kanan, -1.0, +1.0

Kesimpulan saya, mata kiri saya yang seharusnya tersisa -0,25 menjadi nol. Sedangkan mata kanan saya yang seharusnya tersisa -0,50 menjadi -1.00. Hasil pengamatan, mata kiri bisa melihat jelas mulai jarak 50 cm hingga jarak jauh. Mata kanan bisa melihat jelas dari jarak 30 cm hingga 50 cm.

Sempat tanya ke dokter, berapa biaya yang diperlukan untuk tindakan koreksi lasik guna menghilangkan sisa minus di mata kanan. Dokter bilang, tindakan koreksi sifatnya gratis. Hanya saja, dokter tidak merekomendasikan dilakukannya tindakan koreksi mengingat ketebalan kornea mata saya yang di bawah normal. Bisa benar bisa tidak. Karena saya masih saja memegang perkataan dokter Hadisudjono pada saat konsultasi awal, bahwa minus mata saya bisa hilang. Tapi, saya juga merasa terlalu riskan kalau memaksakan untuk mengambil resiko melakukan koreksi lasik. Hmmm …, mungkin saya memang harus membiasakan diri mempunyai mata monovision. Anyway, it is not bad at all …

Dokter juga bilang, kondisi mata saya yang berlaku sekarang akan bertahan kira-kira hingga satu tahun (lho, bukannya minggu lalu bilang tiga tahun?), setelahnya angka plus mata akan bertambah, sehingga akan memerlukan kacamata untuk membaca. Masuk akal, jika plus mata kanan saya bertambah, sementara minus tetap -0.75, maka memang perlu kacamata tambahan untuk dapat melihat dekat.

Diminta untuk kontrol lagi dalam jangka waktu satu bulan ke depan. Selama itu, tetes mata antibiotik tetap harus dikonsumsi 3X sehari, sedangkan tetes mata anti radang 2X sehari (lho, bukannya minggu lalu dokter bilang setelah dua minggu pasca lasik tetes antibiotik cukup 2X sehari? …, eniwei, dituruti saja).

Untuk sehari-hari, diminta tidak menggunakan tetes mata “air mata buatan” yang standar, karena ada zat pengawetnya. Lebih baik pakai yang diresepkan saja, atau pakai tetes mata tanpa pengawet. Tetes mata pelembab mata diperlukan karena setelah lasik, untuk sementara waktu, mata akan cenderung menjadi kering. Hal ini terjadi karena “saluran irigasi” pada mata sebagian terputus pada saat pembuatan flap.

Oh ya …, efek “halo” tidak terlalu mengganggu, dan saya masih bisa mengendarai mobil di malam hari dengan nyaman seperti sebelum lasik.

9 Juli 2011 (satu bulan setelah lasik)

Kondisi mata saya masih tetap sama:
Mata kiri -0.0, +1.0
Mata kanan -1.0, +1.0 (terkompensir, jadi bisa baca dekat)

27 Juli 2011 (enam minggu setelah lasik)

Hari ini kontrol rutin ke dokter Hadisudjono. Antriannya panjang … :-(, datang di JEC pkl. 11.30, baru ketemu dokter pkl. 13.00. Itupun cuma sekitar 3 menit.

Hasil pemeriksaan, kondisi mata masih tetap sama. Saya tanyakan mengenai efek berbayang ke bawah kalau melihat tulisan signage lampu (misalnya billboard atau papan penunjuk arah yang tulisannya menggunakan sinar lampu).


Visualisasi efek “Halo” yang saya alami

Dokter bilang, itu adalah efek “halo”. Dokter menyarankan agar sering menggunakan tetes mata dan minum vitamin C untuk mengurangi efek “halo” yang saya alami.

Sebelumnya saya sempat BBM dokter Hadisudjono, bahwa seandainya mata kanan saya masih memungkinkan untuk dilakukan koreksu ulang, maka saya akan mempertimbangkan untuk melakukannya. Hari ini sempat saya diskusikan detil hasil lasik saya. Dokter menunjukkan bahwa kondisi awal ketebalan kornea mata saya adalah, mata kiri= 493 mikron dan mata kanan = 491 mikron. Setelah lasik menjadi 298 dan 308 mikron. Ketebalan minimal yang disyaratkan paska lasik adalah 250 mikron, jadi secara teknis, mata kanan saya yang masih tersisa minus satu, masih bisa dilakukan koreksi.

Untuk itu, dokter meminta saya bertemu dengan dokter Johan, besok sore, untuk mendapatkan second opinion mengenai apakah tindakan koreksi lanjutan pada mata kanan saya memungkinkan untuk dilakukan.

28 Juli 2011

Saya pergi ke JEC lagi, cari second opinion dengan dokter Johan Hutauruk, sesuai saran dokter Hadisudjono kemarin. Sampai di JEC pkl. 17.00 dan pkl. 18.05 dipanggil masuk ke ruang praktek dokter Johan.

Sebenarnya saya tidak berharap akan memperoleh second opinion yang kontradiktif. Maklum, masih sama-sama dokter JEC, jadi esprit de corps sesama dokter pasti akan terjadi … 🙂 Tapi, oke-lah, paling tidak saya bisa menanyakan beberapa hal teknis yang saya juga ingin tahu.

Ketika membaca catatan medis dan nota pengantar dari dokter Hadi, jelas nampak dokter Johan berfikir sejenak sambil bilang, “Sebentar, saya baca dulu catatan medisnya …”.

Saya jelaskan kondisi mata saya sebelum dan setelah lasik, Saya sampaikan bahwa saya ingin tahu dengan kondisi mata saya paska lasik, apakah masih memungkinkan untuk dilakukan koreksi ulang pada mata kanan saya.

Dokter Johan menjelaskan dengan hati-hati, dan intinya tidak merekomendasikan untuk dilakukan koreksi ulang. Kalau dipaksakan koreksi ulang, kornea akan menjadi terlalu tipis dan bisa muncul resiko terjadinya corneal ectasia (lihat deskripsinya di http://www.eyefreedom.com/cornealectasia.php). Pada kondisi ini kornea bisa “menggelembung”, dan bisa berakibat pada kebutaan.

Sebenarnya saya ingin berargumen bahwa ketebalan kornea saya masih di atas batas minimal 250 mikron, jadi kekuatiran terjadinya corneal ectasia mungkin agak berlebihan. Cuma, tidak saya lakukan, dan saya tidak ingin terlalu argumentatif karena pertimbangan yang sudah saya sebut di atas … 😀

Selebihnya saya pergunakan waktu konsultasi untuk menanyakan dan mengkonfirmasikan beberapa hal:

1. Pada pagi hari ketajaman mata lebih baik dibanding pada saat siang hari, dokter bilang karena pada saat kita tidur, tidak terjadi penguapan air mata.

2. Kondisi mata saya saat ini akan bertahan sekitar tiga tahun, setelahnya rabun dekat akan meningkat.

3. Under correction mata kiri saya 0,25 dan menghasilkan minus nol, sedangkan under correction mata kanan saya 0,5 tetapi menghasilkan minus satu. Dokter menjelaskan bahwa proses lasik dilakukan pada organ hidup, sehingga banyak faktor ikut berpengaruh, misalnya gerakan pada mata pada saat proses lasik dilakukan.

Oleh dokter Johan saya diberi obat tetes mata untuk diteteskan empat kali sehari, dan vitamin yang diminum satu tablet sehari. Dokter bilang, mudah-mudahan obat yang diberikan bisa membantu meningkatkan ketajaman penglihatan dalam tiga bulan ke depan, bahkan dokter Johan menyebutkan mungkin bisa membaik hingga mencapai minus setengah.

Dokter meminta saya kontrol lagi kepada dokter Hadisudjono satu bulan kemudian.

10 Sep 2011 (tiga bulan setelah lasik).

Kontrol ke JEC. Kondisi mata stabil seperti sebelumnya. Dokter Hadisudjono menanyakan apakah ada keluhan, saya bilang efek halo masih terasa. Oleh dokter diberikan resep obat tetes mata Lubricen serta vitamin C dan Omega 3 untuk mengurangi efek halo. Semua obat tersebut bisa dibeli bebas. Vitamin C dan Omega 3 diminum sehari sekali bersamaan.

Saya juga minta dibuatkan resep untuk kacamata lensa progresif. Inilah resep dari dokter:

Mata kanan: -1.00 dan +1.50
Mata kiri: plano dan +1.50

Diminta kontrol kembali enam bulan dari sekarang.

10 Des 2011 (enam bulan setelah lasik).

Kondisi mata saya masih sama. Stabil. Efek Halo masih ada. Masih tetap rutin meneteskan Cenfresh kalau mata terasa kering, maklum, sehari-hari bekerja di ruangan ber-AC.

10 Jun 2012 (satu tahun setelah lasik).

Kondisi mata tetap sama.

Mata kanan: -1.00 dan +1.50
Mata kiri: plano dan +1.50

Efek Halo juga masih ada, terutama jika mata dalam kondisi lelah dan kering, tetapi tidak separah masa-masa awal pasca lasik.

10 Jun 2013 (dua tahun setelah lasik).

Kondisi mata tetap sama.

Mata kanan: -1.00 dan +1.50
Mata kiri: plano dan +1.50

Efek Halo juga masih ada, sekalipun tidak terlalu mengganggu.

10 Jun 2014 (tiga tahun setelah lasik).

Kondisi mata tetap sama.

Mata kanan: -1.00 dan +1.50
Mata kiri: plano dan +1.50

Efek Halo juga masih ada, terutama ketika kondisi mata kering, atau ketika tekanan darah agak rendah.

21 Sep 2017 (enam tahun setelah lasik).

Minggu lalu nganterin keponakan ke optik untuk benerin kacamata dia yang gagangnya agak bengkok. Dia minus  0.75. Iseng-iseng saya pakai kacamatanya, lho … kok pandangan mata saya jadi lebih tajam …

Perasaan saya langsung tuing … tuing … tuing … 😀

He-he-he … Sepertinya minus mata saya sudah mulai muncul kembali. Mungkin baru sekitar -0.5, hmmm … ya sudah, dinikmati dan dijalani saja. Belum terasa menganggu untuk aktivitas sehari-hari, termasuk ketika mengemudi mobil di malam hari.

Update … ternyata beberapa hari kemudian kondisi mata saya balik normal lagi. Sama seperti setelah lasik dulu. Kemungkinan kemaren hanya karena mata saya agak kering atau tekanan darah sedang agak rendah … 😀

 

Saran saya bagi yang hendak melakukan tindakan lasik:

1. Kalau minus mata cuma <3, mending gak usah lasik deh. Soalnya nanti kalau umur sudah di atas 40 tahun, bakal muncul plus pada mata, dan itu akan dikompensir oleh minus sehingga masih akan tetap dapat melihat dekat (membaca). Pada kondisi ini, minus mata yang cuma 2-3 justru “menguntungkan”.

2. Kalau umur di atas 40 tahun, mata sudah ada plus dan berminat melakukan tindakan lasik, pastikan dan tanyakan dengan jelas kepada dokter kelebihan dan kekurangan setiap opsi yang ada. Apakah minus dan plus akan dihilangkan, apakah minus saja yang akan dihilangkan, atau akan dibuat monovision. Jika disarankan opsi monovision, minta dokter untuk meresepkan lensa kontak yang mengkondisikan mata menjadi monovision. Hal ini perlu dilakukan untuk mencoba kondisi monovision selama beberapa waktu. Jika nyaman dengan kondisi tersebut silahkan didiskusikan lebih lanjut dengan dokter.

3. Cari dokter dengan jam terbang tinggi untuk penanganan lasik. Cari referensi dokter yang akan menangani, baik kepada teman, kerabat atau siapapun yang pernah melakukan operasi lasik. Hubungan pasien dengan dokter memerlukan hubungan pribadi yang dekat, jadi memang susah-susah gampang, soalnya kita harus mempercayakan penanganan mata kita padanya. Kalau perlu, lakukan “shopping around” sampai menemukan dokter yang dirasakan cocok.

4. Lihat berbagai video tindakan lasik yang tersedia di YouTube. Baik yang dilakukan dengan pisau bedah, maupun yang sepenuhnya dilakukan dengan laser. Ini akan membantu kita memahami setiap tahapan dari tindakan lasik, dan membantu membuat kita merasa lebih nyaman pada saat menjalani proses lasik.

5. Lasik bukanlah tindakan emergency, sebenarnya sifatnya hanya sebuah tindakan “kosmetik”, seperti operasi plastik untuk kecantikan. Jadi bukan keharusan. Tetapi tetap saja ada resiko yang bisa terjadi. Memerlukan pertimbangan matang untuk melakukannya, apalagi biaya yang diperlukan juga besar. Namun demikian, jika anda memiliki minus mata yang relatif tinggi, mempunyai cukup dana, memenuhi persyaratan fisik untuk menjalani tindakan lasik, maka saya termasuk yang merekomendasikan anda untuk mencoba menjalani tindakan lasik. Sejujurnya, kehidupan saya setelah lasik menjadi lebih mudah saya jalani dibandingkan sebelumnya ketika masih memakai kacamata tebal. Namun harus disadari bahwa tindakan koreksi yang dilakukan oleh manusia tidaklah bisa menggantikan kesempurnaan ciptaan Tuhan. Jadi kalau ada ketidaksempurnaan dari hasil tindakan lasik, kita harus bisa memahaminya.

6. Rekomendasi dokter mata di JEC? saya hanya pernah berinteraksi dengan dokter Hadisudjono dan dokter Johan Hutauruk. Kalau anda tipe orang yang berprinsip “Saya percayakan sepenuhnya kepada dokter untuk kebaikan mata saya”, maka dokter Hadisudjono merupakan orang yang tepat. Tetapi jika anda tipe orang yang bersikap “Saya ingin mendiskusikan secara detil berbagai kemungkinan yang ada dan biarkan saya ikut memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan terhadap mata saya”, maka dokter Johan adalah sosok yang cocok untuk anda.

Semoga mencerahkan …

Written by efendi arianto

July 13, 2011 at 10:01 am

114 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. Membaca tulisan mengenai pengalaman tindakan lasik dari Bapak, seolah saya menyaksikan langkah demi langkah secara live. Tertulis secara jelas, runtut dan objektif.

    Dan point yang paling penting buat saya adalah saran pada point #1. Kebetulan mata saya minus dibawah 3 dan ada rencana untuk tindakan lasik,tapi setelah membaca pengalaman dan saran Bapak, rasanya saya mantap untuk tidak mengambil tindakan lasik.

    Terima kasih banyak sudah berbagi.

    Salam

    suryono

    August 20, 2011 at 8:37 pm

    • Terimakasih kembali. Senang rasanya tulisan saya di atas dapat membantu anda dalam mengambil keputusan terbaik. Salam.

      efendi arianto

      August 26, 2012 at 4:42 am

    • saya berusia 21 th mata kiri +3,5 dan kanan +3,25 apa bisa dilakukan lasik untuk mata plus? soalnya benar2 mengganggu sekali untuk beraktifitas sehari2. apalagi klo melepas kacamata. mohon sekali tanggapan nya

      anisa

      June 3, 2013 at 11:00 am

  2. makasih atas infonya 🙂 minggu lalu saya baru lasik di rspi (mata kanan kiri minus 6.5 dan slinder 1.25 dan 2.25)

    Pengalaman saya pribadi : setelah lasik pandangan kabur, dan blm bisa baca. Saya mengikuti anjuran dokter untuk istirahat bnyk mejapin mata dan pakai obat secara teratur.

    Keesokan harinya mata kiri saya sudah bisa melihat jelas sedangkan mata kanan saya masih kabur. Saya bersyukur tidak kena pandangan berbayang (halo)

    Besok saya akan kontrol untuk 1 minggu. Mata kkanan saya berangsur2 mulai bisa baca walau blm sejelas yg kiri.

    Info : rs pi lasik 11.5 jt 2 mata operasi total 30 menit. Rs nusantara 25 jt 2 mataa operasi total 40 detik (katanya, saya sendiri lasik di rs pi)

    Menurut saya sih, min. Dibawah 3 pun ngak apa lasik, lumayan kok 20 thn ngak pake kacamata.

    Aku sendiri udh pake kacamata dari kelas 6 sd

    Mata yg udh dilasik. Bisa kena minus lg, jadi mendingan pas umur 25 an aja lasiknya. Dan lasik ngak bisa berulang kali.

    Itu pengalaman saya

    ulan

    October 13, 2011 at 1:27 pm

    • Dmn anda melakukan lasik trsebut. Boleh tidak merekomendasikan dokterny.

      laura

      September 20, 2013 at 4:43 am

  3. mas, tulisannya berguna sekali , terimakasih , Sy sedang mempertimbangkan utk lasik di JEC juga.

    adita

    January 29, 2012 at 3:10 am

    • saya rasa efek halo yang bapak katakan adalah efek ghosting ( berbayang ) kalau efek halo setau saya adalah cahaya melingkar bulat ketika pada malam hari. apakah efek halo yang bapak katakan akan hilang jika bapak menutup sedikit ukuran pupil anda dengan menggunakan ujung jari dari kelopak bawah mata. jika efek halo yang bapak katakan dapat hilang, berarti sama seperti yang saya alami. atau dengan memberikan cahaya kepada mata dengan cara menyenter dan kemudian di perhatikan jika efek halonya hilang berarti ini adalah masalah zona optik atau zona ablasi lasik yang lebih kecil dari ukuran pupil mata kita. dan apa yang terjadi jika anda berkendaraan pada malam hari?? apakah anda merasakan starbrust ketika melihat cahaya pada malam hari?? saya mendapat efek halo jika saya melihat text putih dengan latar hitam. so jika anda ingin melakukan lasik pastikan mencari dokter yang benar2 terbaik. jangan berpikir semua dokter itu sama.

      rain

      April 18, 2012 at 2:51 pm

      • Saya hanya merasa terganggu ketika membaca tulisan terang dengan latar belakang gelap; terutama tulisan lampu di malam hari. Saya masih bisa berkendara di malam hari tanpa terganggu.

        efendi arianto

        May 21, 2012 at 7:59 am

    • Terimakasih, semoga tulisan saya dapat memberikan gambaran yang memadai, dan tindakan lasik yang anda lakukan dapat berjalan lancar.

      efendi arianto

      May 21, 2012 at 8:00 am

  4. Bulan 12 th 2011 saya baru lasik ∂î kmn dgn kondisi mata kiri -3,75 silinder 1.5 kanan -4.5 silinder 1.5, pasca lasik 5 bulan, kedua mata saya masih silinder 1 dan masih Α∂a̲̅ efek halo/ghosting/starbust. Setelah membaca tulisan bapak, saya ingin menanyakan apakah efek halo ϔƍ bapak alamin masih Α∂a̲̅, soalnya efek halo ini selalu menjadi pikiran saya apakah nantinya hilang atau selamanya, karena menggangu sekali pada malam hari, terutama mata kanan saya lebih besar efeknya

    domi

    May 12, 2012 at 1:36 pm

    • Hingga hampir satu tahun setelah lasik, efek halo masih saya alami terutama pada saat mata kering. Dokter mengatakan butuh waktu lama untuk menghilangkan efek halo tersebut.

      efendi arianto

      May 21, 2012 at 7:57 am

    • saya juga mengalami efek ghosting,starbrust, bahkan setelah 1 bulan paska operasi lasik saya, dan pada bulan ke3 saya harus kembali menggunakan kacamata. kalau efek halo saya tidak mengalami. efek HALO itu klo melihat lampu ada lingkaran cicin besar berbentuk bulat. kalao melihat tulisan berbayang ke bawah , ke atas, ke samping. apalagi tulisan text putih dengan latar hitam ( gelap ) itu adalah efek ghosting ( berbayang ) yang disebabkan oleh over dan under koreksi atau adanya sisa koreksi yang tidak habis dan itu dapat diselesaikan dengan perangkat tambahan seperti kacamata atau softlens, akan tetapi jika kacamata tidak mampu menghilangkan ghosting itu seperti yang saya alami ini disebabkan ukuran pupil yang besar dan sebenarnya bagi orang yang mempunyai pupil mata yang besar bukanlah kandidat yang baik untuk menjalani operasi lasik. meskipun ada test sebelum melakukan lasik ada pemeriksaan ukuran pupil. misalnya saya mempunyai ukuran pupil dalam cahaya redup 7,5mm tetapi saya di lasik menggu akan zona ablasi 6mm ( dan dokter mangatakan itu adalah umum atau standar zona ablasi ) memang alasan banyak dokter tidak mempergunakan zona ablasi yang lebih besar disebabkan ukuran ketebalan dari stroma kornea kita. mereka harus menyisakan setidaknya 250mikro di bawah flap lasik untuk mencegah terjadinya keratoconus ( tonjolan karena tipisnya kornea ). jadi karena untuk mencegah terjadi keratoconus ini mereka menghitung dan mempergunakan zona ablasi yang lebih kecil. dan itulah yang menjadi akar dari penyebab terjadinya penyimpangan2 visual yang terjadi seperti efek ghosting ,starbrust , makanya mungkin pada siang hari atau pada pencahayaan yang terang kita tidak mengalami masalah, karena pupil kita mengecil hingga ukuran 2-3mm tetapi pada saat gelap atau posisi cahaya redup ketika pupil mata kita membesar hingga melewati zona ablasi yang di terapkan oleh dokter maka hal hal tersebut pasti akan terjadi. jadi ini bukan masalah yang selesai harus banyak minum vitamin c atau rajin2 tetes obat mata ( mungkin jika efek ini terjadi akibat mata kering tetes mata pasti berguna ). saya sekarang juga mengalami penyimpangan2 visual pada malam hari, dan saya sekarang menggunakan tetes mata ALPHAGAN untuk memperkecil ukuran pupil saya, walaupun ini tidak baik untuk jangka panjang. saya bukan menakut nakuti anda. ini adalah fakta sebenarnya yg terjadi di industri lasik dan saya juga adalah korban dari industri ini. dan saya harap jika ada teman2 yang pernah mengalami hal seperti saya mau berbagi pengalaman dengan teman2 yang lain agar waspada . dan carilah dokter lasik yang betul2 memahami permasalah2 komplikasi lasik dan jika itu terjadi dia mampu mengatasi masalah2 itu. mungkin kasus seperti ini masih awam di i ndonesia, tetapi di luar negri seperti amerika kasus ini sudah sering terjadi bahkan ada forum yang di buat para penderita dari komplikasi lasik. thx smoga bermanfaat.

      rain

      August 7, 2012 at 4:35 am

      • Terimakasih atas tambahan informasinya. Mungkin benar yang anda sampaikan, sebenarnya saya mengalami adalah efek ghosting yang diakibatkan oleh kondisi pupil mata dan penyesuaian terhadap kondisi pencahayaan ruang. Ganggauan penglihatan tersebut memang terutama saya alami pada kondisi pencahayaan yang kurang terang, misalnya di malam hari atau di pencahayaan ruangan termasuk di basement gedung. Di ruang terbuka pada saat cahaya matahari cerah, saya tidak mengalami gangguan tersebut.

        efendi arianto

        August 26, 2012 at 4:37 am

  5. saya kemarin Pre Lasik di RS mata Undaan.minus saya -13.cyl ka.1.5.Ki,2.
    kornea kanan 491.kiri 496.jika dilasik masih sisa -3.kira”.selain di SALC.undaan.dimana ya?thanks.

    Arifin

    May 17, 2012 at 8:05 am

  6. Jika bole tahu, vitamin c yang diminum dosis berapa dan sampe brp lama perlu dikonsumsi bersama omega 3 nya utk mengatasi efek halo pasca lasik, thx

    Lili

    May 21, 2012 at 12:18 am

    • Saya hanya mengkonsumsi Vit-C dan minyak ikan selama satu bulan. Seharusnya perlu mengkonsumsi dalam jangka yang lebih panjang. Efek halo yang saya alami masih ada hingga sekarang, sekalipun agak membaik. Efek halo terutama terjadi pada saat mata kering, karena pada waktu pagi hari setelah bangun tidur, efek halo itu tidak muncul.

      efendi arianto

      May 21, 2012 at 7:55 am

  7. bisakah dilasik untuk minus 15 mata kanan, dan minus 15.75 mata kiri? umur saya 26th… terimakasih

    Tisa Selma

    August 27, 2012 at 4:50 am

  8. Saya baru membaca artikel dari Anda, dan jujur fantastik!

    Karena besok saya akan melakukan tindakan lasik untuk mata saya, di JEC dengan dokter Donny
    Dengan catatan, kondisi mata saya saat ini:
    – Mata kiri minus 6
    – Mata kanan minus 13

    Tapi dikarenakan minus mata kanan saya terlalu tinggi, dokter yang menangani saya tidak menganjurkan untuk di lasik, karena akan mengikis kornea terlalu banyak. Mata kanan saya akan ditanam lensa, dan yang kiri akan dilasik.

    Jadi sedikit banyak tulisan Anda memberikan saya gambaran tentang bagaimana tentang lasik dan after effect nya.

    fajriehanggono

    August 29, 2012 at 3:31 am

  9. Nice Info pa

    andre_mdl@yahoo.com

    October 9, 2012 at 6:45 am

  10. nice info

    endri

    October 29, 2012 at 1:59 pm

  11. Makasih banyak atas sharing pengalaman detail ttg lasik dan post lasik. Saya umur 34, dua mata -4.00, ada sedikit silinder. Masih ragu apakah saya mau lasik atau tidak. Saya sdh baca di internet pengalaman org2 yg sudah lasik, pd umunya ada pro dan kontra plus saya orangnya indecisive jadi dengan semakin banyak baca semakin ragu :). Pertanyaan saya hanya satu, apa ada kemungkinan lasik menyebabkan kebutaan?

    Stanley

    February 2, 2013 at 2:51 pm

    • Saya belum pernah mendengar ada kasus kebutaan pasca lasik … 😀
      Lasik itu cuma menipiskan kornea mata saja … resikonya tidak ekstrim. Makanya tindakan lasik tidak masuk kategori operasi emergency atau yang beresiko tinggi.

      efendi arianto

      February 7, 2013 at 6:45 am

  12. sama saya juga mengalami hal yang sama. operasi di JEC. dengan z-lasik. saya sudah baca pengalaman anda sebelum dilasik. tetapi tidak menyangka akan sama seperti anda.
    sulit untuk melihat dalam keadaan seperti ini. karena saya juga merasakan kabur mungkin akibat dari melihat bayangan.

    elly

    February 6, 2013 at 5:48 am

  13. yang ingin saya tanyakan apakah tidak ada cara untuk menghilangkan efek bayangan ini?
    karena sangat mengganggu bagi saya.
    untuk konsultasi ke dokter mata sangat sulit karena saya tidak berasal dari jakarta.
    apakah ada yang tahu bagaimana solusinya?

    elly

    February 6, 2013 at 5:51 am

    • Menurut dokter yang menangani saya, efek halo ini memang sulit untuk bisa hilang. Sampai sekarang (satu setengah tahun setelah lasik) saya masih mengalami efek halo ini, sekalipun tidak separah beberapa waktu pasca lasik. Terasa sangat mengganggu ketika kondisi mata kering, atau ketika tekanan darah pada mata rendah (misal pada saat tubuh sakit). Untuk mengatasi ini, sejak awal saya mengkonsumsi tetes mata tanpa pengawet merk “Cenfresh” untuk melembabkan kornea mata. Sampai sekarang saya masih rutin menggunakan tetes mata tersebut terutama pada saat mata saya terasa kering. Ketika mata dalam keadaan lembab (misal pada waktu setelah bangun tidur), efek halo yang saya rasakan memang relatif sangat jauh berkurang dan kadang bahkan hilang. Akan muncul kembali ketika mata mulai kering, misalnya ketika harus terus-menerus berada dalam ruangan ber-AC seperti yang saya alami sehari-hari di kantor …

      Saran saya, coba anda periksakan mata anda ke dokter mata atau rumah sakit mata terdekat. Bisa jadi bayangan yang muncul bukan karena efek halo, tetapi karena terjadi under correction atau over correction …; jika ini yang terjadi, anda bisa minta dokter lasik mata anda untuk melakukan tindakan koreksi ulang (koreksi lasik) terhadap mata anda …

      efendi arianto

      February 7, 2013 at 6:40 am

      • Ia.. sy mencoba untuk menutup mata dgn jari seperti yg ada comment.. dan benar efekx berkurang.. sedangkan dgn tetes mata tidak mmbuat efek bayangan brkurang… dan saya juga mlihat sgalax sprti silau brkabut.. apakah itu jg efek krn ad bayangan?
        apakah tidak brbahaya utk koreksi ulang?
        Dikarenakan mata sy dlu minusx sangat tinggi?
        Apakah mata silinder jg bsa mnyebabkan brbayang?

        elly

        February 7, 2013 at 8:33 am

  14. mas saya mau tanya…semoga kiranya dapat membantu
    tgl 18 kemarin saya coba check awal prosedur untuk lasik di rs dr yap jogja, akan tetapi tebal kornea saya tidak mencukupi hanya 460 kanan dan 480 kiri dan minus saya kiri -16 kanan -8,25 setelah dikoreksi/dihitung ternyata tindakan operasi lasik cm dapat mengurangi minus saya yang kanan sisa -5…untuk mata kiri saya abaikan soalnya sudah terjadi mata malas (ambliophia). setelah saya pikir untuk apa saya lakukan lasik kalau sisa minus saya masih tinggi yaitu -5…setelah itu ad alternatif lain yaitu operasi CLA (saya belum bgtu paham) akan tetapi resikonya tinggi. yang mau sayang tanyakan di JEC ap ada alternatif lain ataupun apa bisa kalau mata saya di lasik di JEC bisa nol minusnya???mohon jawabannya ya
    terima kasih sebelumnya…

    purnomo

    February 20, 2013 at 7:39 pm

    • Untuk -16 sudah pasti tidak bisa jd nol minusnya. Tapi setau saya ada cara lain seperti tanam lensa. tetapi lupa namanya ap. Tetapi semua tindakan operasi pasti ada efeknya. Selama masih nyaman berkaca mata ya berkacamata saja.

      L

      February 22, 2013 at 5:35 am

  15. Pak Effendi,..
    Tulisan anda sangat runtut dan detail, tetang tindakan lasik yang anda jalani..
    Saya sedang berencana menjalani tindakan untuk mata saya, dan tulisan anda sangat berguna sebagai bahan referensi saya untuk perencanaan dan persiapan tindakan yang saya rencanakan.
    Usia saya kurang lebih sama seperti anda, namun kondisi mata saya lebih baik, Saya hanya bermasalah pada membaca dekat mungkin karena faktor umur..
    Rsg
    Eko, Ag

    Eko Agustinus

    March 2, 2013 at 8:40 am

    • Terimakasih sudah mampir, Pak. Permasalahan membaca dekat (mata plus) memang karena faktor umur Pak … 😀

      efendi arianto

      June 5, 2013 at 3:37 am

  16. terima kasih atas infonya pak.
    Saya mau tanya pak . kalo umur saya 15 tahun bisa operasi lasik jga nggak pak ?

    anggun queenta

    March 30, 2013 at 2:05 pm

    • Tentu saja semua orang bisa menjalani operasi lasik, sepanjang memenuhi kriteria medis yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Untuk jelasnya sebaiknya anda mengkonsultasikannya dengan dokter spesialis mata terlebih dahulu.

      efendi arianto

      May 31, 2013 at 3:50 am

  17. terima kasih…sangat bmanfaat utk saya yg sedang mcari info lasik.

    poppy

    April 12, 2013 at 10:22 am

  18. sy berniat me-lasik mata sy. Namun sy blm pny cukup uang, jd sy mau menabung dulu.

    Mata kiri sy -9,5 dan mata kanan sy -10,5 namun sy mmakai kcamata u/ mata kiri -9,5 dan mata kanan -10. Klo dcocokkan minusnya, malah pusing kepala sy mmakai kacamata.

    sy lihat mata kanan sy agak juling jk sy lepas kacamata. Pdhl dulu gak juling. Apa ini pengaruh mata sy yg mencari fokus mlihat suatu objek jk kacamata dlepas? Misal memicingkan mata u/ memperjelas objek.

    Tolong infonya ttg :
    a. lasik termurah dan permanen se Indonesia (agar mata sy tidak harus lasik terus), yah minimal terjangkau u/ sy yg tinggal d Kalteng,
    b. info pembayaran lasik melalui askes? Sy PNS.
    c. tanam lensa, sy kurang faham.

    Terima kasih u/ yg mau share pengalamannya.

    Elok (new)

    May 29, 2013 at 6:55 am

    • Sebaiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis mata di kota terdekat dengan tempat tinggal anda. Tindakan lasik itu selain mahal, juga bukannya tanpa resiko, sehingga semua hal harus dipertimbangkan dengan baik.

      efendi arianto

      May 31, 2013 at 3:52 am

  19. usia sy 23th
    mata kanan : -16.50
    mata kiri : -9.00 cyl : 1.00
    ketebalan lensa kornea kurang lebih 500 dan tidak disarankan lasik karena akan menyisakan minus mata kanan : -10.25 & mata kiri : -5.50 cyl 0.50
    dsarankan utk tanam lensa *seperti operasi katarak & akan menjadikan mata sy +3.50 & tidak ada kepastian minus berapa yg akan terjadi.
    pemeriksaan sy lakukan di BKMOM Samarinda kaltim.

    Yang sy mau tanyakan,jika sy melakukan pemeriksaan di JEC apakah akan mendapatkan saran yg berbeda? misal : dsarankan utk lasik & minus mata akan lbih banyak berkurang? kira-kira tindakan apa yg terbaik utk mata sy,mengingat status sy skarang ibu menyusui dg usia anak 6bln..
    mohon sarannya..

    Nia Gisca Prabowo

    June 5, 2013 at 3:14 am

    • Karena ketebalan kornea yang minimal, maka tindakan lasik memang tidak akan bisa maksimal. Menurut saya, JEC juga akan menyimpulkan dan menyarankan hal yang sama seperti BKMOM Samarinda.

      Tanam lensa memang bisa menjadi alternatif, tetapi sebaiknya anda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mata anda mengenai hal ini.

      efendi arianto

      June 5, 2013 at 3:30 am

  20. tgl 13 juni 2013 saya operasi M lasik di JEC dengan dokter yunia irawati.. keputusan saya mengamil M lasik (dengan pisau mikro) adalah selain faktor harga yang lebih murah.. juga karena pertimbangan dengan M lasik tidak perlu berpindah2 mesin. (baca di internet z lasik ssetelah pembuatan flap pindah mesin untuk lasik). operasi di JEC menteng berlangsung 20 menit tanpa rasa sakit sedikit pun. pasca lasik hari ke 3 penglihatan sudah normal.. oiya sebelumnya saya kanan kiri minus-4. saat ini hari ke 4 after lasik mata kiri sudah normal tanpa efek ghost. mata kanan masi ada efek ghost sedikit sekali. saya berfikir efek ghost datang karena flap masi dalam proses pemulihan, tetapi saya ga tau ya benar atau nga pendapat saya ini. keseluruhan penglihatan saya seperti mata normal. kalau mau tanya2 bisa email saya di jokki.gunawan@gmail.com. semoga bisa membantu yg masi binggung lasik

    joe

    June 16, 2013 at 6:34 pm

    • mas joe mau tanya, knapa milih dokter yunia irawati, apakah mmg beliau yg sering menangani m lasik d jec?mohon infonya,,saya ada rencana mau lasik yg biayanya murah, saya kanan -4, kiri -5,25, silinder 0,75. apakah dengan M lasik silinder juga bisa hilang?trimakasih..

      sriokviyantir

      January 29, 2014 at 5:16 am

    • Mas apakah dokter yunia banyak pengalaman dengan m lasik

      madan94

      August 6, 2014 at 10:42 pm

  21. artikelnya luar biasa pak, seperti mendengar live report.
    Terima kasih utk bacaan ini, bisa menambah pengetahuan saya utk sebelum lasik.

    Abi

    August 28, 2013 at 4:56 am

    • Terimakasih kembali Pak. Semoga dapat menjadikan pertimbangan sebelum Bapak melakukan tindakan lasik.

      efendi arianto

      September 9, 2013 at 2:23 am

  22. Saya sangat bertrima ksh dg artikel yg bpk buat. Benar2 membuka wawasan saya,krn seperti yg bpk uraikan,kebanyak artikel hanya menjelaskan beberapa hal scr umum saja. Saya rencana akan lasik juga di JEC,meski blm tau pastinya (baru jadwal pemeriksaan tgl 13 sept ini). Dengan begitu,sikap kooperatif sangat perlu ya..mengingat nasib mata ke depan ada di tangan dokter.. Hasil lasik akan sangat mempengaruhi bagaimana kita menjalani hidup setelahnya. Saya mendaftar dg dkter tri wahyuni. Saya pikir,saya bs lebih terbuka dg dkter wanita..

    lydia

    September 9, 2013 at 2:20 am

    • Terimakasih sudah mampir di blog saya. Selamat menjalani tindakan lasik, semoga lancar … 🙂

      efendi arianto

      September 9, 2013 at 2:25 am

  23. Anak saya umur 18 thn rencana mau masuk TNI tapi hasil pemeriksaan dokter mata ada sillinder dan Minus api kecil (sy lupa brp) rencananya ingin dilasik, setelah baca artikel Bapak jadi khawatir

    emanhse1969

    September 9, 2013 at 6:41 am

    • Setahu saya TNI masih memberikan toleransi minus mata hingga -1. Namun demikian, tindakan lasik memang harus dipertimbangkan dengan matang, supaya tidak menimbulkan dampak yang tidak diharapkan. Sebaiknya anda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mata untuk rencana anak masuk TNI tersebut.

      efendi arianto

      September 10, 2013 at 2:02 am

  24. Salut pak atas laporannya yang demikian detail, sangat bermanfaat. Terima-kasih.
    Kebetulan saya sedang mencari info pasca lasik.
    Saya dilasik kira2 5 bulan yang lalu. Alhamdulillah tindakan bisa dibilang berhasil karena minus menjadi nol ( tadinya minus 6.5 dan minus 5.75), tapi sayang karena kurang informasi, akibatnya saya tidak tahu kalau tetap harus memakai kaca mata plus untuk baca.

    Yang masih mengganggu hingga detik ini adalah mata yang terasa sangat kering meski saya sering menetesnya dengan Cenfresh. Bahkan belakangan saya merasa curiga mata tidak lagi mampu menyerap air mata buatan tersebut dengan baik, karena tidak saja mata tetap kering tapi malah air menetes lagi keluar. Hingga saya berpikir mungkinkah air mata buatan yang diteteskan terlalu sering justru membuat mata tergantung dan tidak mampu memproduksi air mata sendiri??

    Vien AM

    September 18, 2013 at 3:34 pm

    • Terimakasih sudah mampir.

      Untuk beberapa waktu pasca lasik, mata memang akan kering karena “saluran irigasinya” terputus akibat irisan laser. Ini akan memerlukan waktu setidaknya hingga setahun untuk mulai pulih. Itu sebabnya, jika melakukan koreksi lasik, harus dilakukan sebelum masa satu tahun pasca lasik. Karena bekas irisan lasernya masih ada, jadi tidak perlu iris ulang.

      Solusi untuk kondisi mata kering tersebut memang mesti menggunakan air mata buatan seperti Cenfres.

      Pengalaman saya, setelah lewat dua tahun pasca lasik, saya sudah tidak merasa perlu menggunakan tetes mata. Namun saya masih menyimpan beberapa kaplet Cenfres sekiranya sewaktu-waktu diperlukan.

      efendi arianto

      September 19, 2013 at 5:28 am

  25. Krn bc report bpk sy jd mantap lasik. Kesempurnaan milik TUHAN semata, klo hbs lasik msh ada minusnya, sy ikhlas trima keadaan, jd lbh baik walaupun ga sempurna.thank a lot info nya.

    dewi

    September 22, 2013 at 8:12 am

  26. saya rencana akan melakukan lasik di jec kedoya karena mata saya minus 6 dan silinder 1, saya saat ini masih takut untuk melakukan lasik,apakah bisa lasik itu dilakukan bertahap satu mata di haari pertama dan satu mata dihari ketiga, karena saya agak takut dengan operasi sekaligus untuk kedua mata.terimakasih juga atas tulisan pengalaman yang saya baca yang bisa dapat saya gunakan untuk pemahaman tentang lasik ini

    winni

    November 15, 2013 at 2:38 pm

  27. Mohon info,,apa saran terbaik mengenai tempat untuk melakukan lasik dr segi harga,dan dokter2 yg menanganinya…? Apakah ada tmpat yg lbh murah dr jec namun kualitasnya juga bagus?

    jacka izzo

    November 18, 2013 at 7:14 am

  28. terima kasih pak atas infox yg menurut saia amat sangat membantu.. :3
    saia sendiri -8.00 dan -6.25 & dua2x silinder 0.25…
    umur saia 22 taun dan sudah sgt bergantung pada kacamata, n sgt tidak suka menggunakan lensa kontak.. jadi saia sgt ingin melakukan operasi lasik..

    dr pengalaman bapak sendiri, setelah melakukan lasik, kira-kira berapa lama harus menggunakan kacamata anti UV *ini yg kacamata agak gelap itu kan?* lalu pernahkah bapak bertanya pada dokter ttg apakah lasik pernah menelan korban? (haha~ saia sedikit paranoid klo masalah mata)

    terima kasih~

    Yui Matsuda

    December 3, 2013 at 5:30 pm

  29. terima kasih banyak pak atas infromasi nya
    saya berniat untuk lasik (mata kanan kiri: -6.00) tapi masih belum berani untuk melakukan tindakan tersebut 😦

    melisaliuhalim

    December 4, 2013 at 12:59 pm

  30. artikel ini sangat saya rekomendasikan untuk diri sendiri serta teman2 yang berminat lasik. Memang saya baru berumur 19 tahun, tapi ga enak pakai kacamata sempat berpikir untuk lasik. Tapi artikel ini mengubah cara pikir saya, terima kasih pak!

    Richard Octovianus Oey

    December 23, 2013 at 5:01 pm

  31. terima kasih atas infonya pak,saya juga rencana mau lasik, mata kanan -4, kiri -5,25 silinder 0,75..kalo pake metode yg lebih murah kira2 hasilnya gimana ya? pak apakah pilihan dokter di jec mempengaruhi harga lasiknya, soalnya ada yg profesor juga ya..

    sriokviyanti

    January 29, 2014 at 4:12 am

  32. Makasih buat informasinya.
    Ntar dibaca lagi deh soalnya panjang banget tulisannya:)

    Ingin sih lasik, tapi masih takut-takut:)

    Sofa Nurdiyanti

    February 11, 2014 at 9:32 am

  33. saya pernah lasik di JeC sekitar tahun 1998,(16 thn yg lalu) ditangani dr Firman,hasilnya sampe skarang bagus

    aida

    February 13, 2014 at 12:47 am

  34. Hallo…wag tulisan yang sangat panjang detail namun tidak bertele2. Saya tahun ini 24 thn Dan minus saya 5..Menurut anda yg sudah LASIK , Jika saya memutuskan utk LASIK apakah ini keputusan yg tepat? Utk biaya sdh saya siapkan.. Namun sy hny kebingungan apakah pengeluaran ini termasuk perlu atau tidak? Karena pd dsrnya mengunakan kacamata juga bukan masalah besar untuk sy. Bagaimana menurut anda? Rencana sy LASIK pada bulan Mei ini kemungkinan saya lakukan di Thailand. Terima kasih.

    Yust

    February 15, 2014 at 6:24 pm

  35. saya mudarris,sya jga berniat untuk melakukan z lansik di eyes clinic di surabaya krna minus sya sudah mencapai -13 di mata kanan dan kiri -11 mkanya sya ingin menciba melakukan z lansik!cma yg sya takutkan ketika akan melakukan oprasi sya takut terjadi kesalahan!trs efek stlah oprasi pa cuma “hallo” ja atau msih da efek lain?

    mudarris

    February 22, 2014 at 3:37 am

  36. terima kasih bnyk shearing nya bpk. sgt inspiratif . tq

    zuhri

    March 10, 2014 at 2:55 am

  37. dear Pak Effendi,
    suami saya mengalami juga efek buram (goshting) yang bapak alami. Tindakan I-Lasik dilakukan tgl 4 Maret 2014, dan efek buram tersebut masih dirasakan sangat mengganggu. Dokter mengatakan bahwa kabut tersebut bisa hilang, namun tampak garis2 seperti guratan matanya bisa jadi cacat permanent.

    Kalau boleh saya bertanya, apakah efek pasca lasik masih terasa di Bapak. Dan apakah hal tersebut memang betul2 bisa hilang/sembuh?

    Morra

    March 25, 2014 at 5:54 am

    • Siang Pak,

      Sangat suka membaca tulisan Bapak. Saya sedikit sharing pengalaman lasik Saya 3 hari lalu di JEC Menteng, dengan dokter Ucok Parlindungan, kondisi mata Saya sebelumnya minus 5 di kanan dan kiri. Operasi dilakukan selama 15 menit dan memang sebisa mungkin harus kooperatif, oh ya ketebalan kornea Saya 580. Hasilnya untuk Saya sangat memuaskan, mata kembali tanpa minus (0) dan efek halo hanya Saya rasanya dia hari ke satu dan dua saja, Saya juga rajin konsumsi jus wortel campur tomat dan madu untuk menjaga mata.
      Bagi yang mempertimbangkan lasik, saran Saya carilah info sebanyak2nya dengan dokter mata dan minta penjelasan detailnya agar tidak ragu dalam mengambil keputusan. Saya merasakan manfaatnya sekali tanpa kacamata dan bebas beraktivitas ☺️

      Mega

      April 10, 2014 at 6:26 am

      • siang mbak mega sya mudarris rencana sya plg ne mw oprasi lansik di surabaya eyes center!mslahnya sya krja di kpal klo bleh sya tw stlah oprasi lansik brp kli sh kta hrs kontrol ke dkter krna sya di indo pling lma cma 2/3bln sja?pa mbak gk mrsakan efek smping stlah lansik sperti goshting atau efek halo yg sya tw di internet?trima ksh byak infonya!

        mudarris

        April 21, 2014 at 10:56 am

  38. trimakasih pak..rencananya sy jg mau operasi lasik..insyallah

    astriana olpah

    April 21, 2014 at 2:25 am

  39. boleh ngga sih mengendarai mobil setelah seminggu lasik ?

    bima

    April 28, 2014 at 9:05 am

    • Boleh … yang penting dipastikan kondisi mata sudah nyaman untuk digunakan melihat. Terutama pada malam hari … apakah bisa berkompromi dengan sinar lampu dari mobil di seberang …

      efendi arianto

      August 2, 2014 at 4:15 pm

  40. terimakasih…. resensi anda bermanfaat buat saya. belajar pengalaman dari anda

    sony

    April 30, 2014 at 7:46 am

  41. Tulisan yang anda buat sangat detail, Pak. Saya juga ingin berbagi sedikit pengalaman saat menjalani 6 dimension Z-lasik di JEC Kedoya. Umur saya 22 tahun pada saat menjalani lasik. Alasan lasik karena saya ingin melanjutkan karir di dunia penerbangan.

    Awalnya saya ditemani ayah dan ibu berkonsultasi dengan Dr. Johan Hutauruk di JEC Menteng. Hasil pemeriksaan Basic Diagnostic Room (BDR) yaitu mata kiri saya (-2) dan silinder (1) sedangkan yang kanan normal. Lalu berkonsultasilah saya dengan Dr. Johan. Beliau mengatakan bahwa saya bukan hanya mengalami masalah refraksi saja, tetapi saya juga mengalami yang namanya Amblyophia atau Lazy Eye, yaitu lemahnya salah satu syaraf mata.
    Pada saat itu saya sangat mengapresiasi Dr. Johan karena beliau berkomunikasi dengan baik dan apa adanya. Beliau mengatakan bahwa apabila di lasik, kemungkinan penglihatan mata kiri saya tidak sejelas mata kanan saya, walaupun minus dan silindris nya sudah nol. Karena saya mengalami Amblyophia tersebut, dan amblyophia ini sulit disembuhkan apabila tidak ditangani sejak dini. Padahal umur saya sudah 22.
    Hari itu Dr. Johan menyerahkan sepenuhnya kepada kami apakah akan menjalani lasik atau tidak dengan konsekuensi yang sudah disampaikan sebelumnya. Kami pun memutuskan untuk merundingkan terlebih dahulu dan tidak membuat keputusan pada saat itu, karena biaya dan tidak sedikit, dan harus menerima kenyataan bahwa saya terkena Amblyophia. Pada hari itu saya hanya diberi resep Vitamin mata TGF Cendo untuk satu bulan.

    Lalu pada akhir Desember 2013, kami memutuskan untuk konsultasi dengan Dr. Johan Hutauruk lagi, namun kali ini di JEC Kedoya karena lebih dekat dari rumah. Namun ternyata Dr. Johan Hutauruk sedang cuti akhir tahun sampai tanggal 5 Januari 2014.
    Karena ayah dan ibu waktunya juga terbatas, maka kami putuskan berkonsultasi dengan Dr. Vidyapati yang ada pada saat itu.
    First impression saya bertemu dengan beliau adalah beliau agak sedikit pendiam, dan hanya berbicara seperlunya dan apabila diberi pertanyaan. Saya agak sedikit kesulitan berkomunikasi pada beliau pada saat itu. Namun saya percaya bahwa ini hanyalah masalah komunikasi saja.
    Sebelum konsultasi, seperti biasa saya diperiksa di BDR terlebih dahulu, lalu masuk ke ruangan Dr. Vidyapati untuk konsultasi. Saya menceritakan kepada beliau bahwa saya sudah konsultasi ke Dr. Hutauruk dan masalah Amblyophia juga saya ceritakan. Namun saya sedikit terkejut, beliau mengatakan bahwa saya tidak menderita Amblyophia dan bisa menjalani lasik. Tentu saja saat itu saya senang, dan beliau memerintahkan perawatnya untuk mengantar saya ke Lantai 4 untuk CDC (Comprehensive Diagnostic Center). Setelah dari lantai 4, saya kembali lagi ke ruangan beliau dan duduk di kursi bersama ayah saya. Suasana pada saat ini sedikit aneh menurut saya, karena hening sekali hehe, beliau sedang memeriksa hasil dari CDC tadi sambil terlihat menghitung2. Lalu tiba2 keheningan terpecah karena beliau mengatakan “Ya ini bisa dilasik”. Lalu kami menentukan jadwal pada staff/perawat. dan Pulang.

    3 Januari 2014
    Saya mendapat jadwal pukul 09.00 pagi, diantar oleh ayah saya yang sangat setia, saya menjalani operasi 6 dimension Z-lasik. Dengan terlebih dahulu menandatangani surat persetujuan dan membayar biaya operasi untuk satu mata saja. Yaitu mata kiri.
    Operasi berjalan lancar. Kami pulang.

    4 Januari 2014
    Kontrol 1 hari pasca lasik. Karena seharusnya hari itu Dr. Vidyapati tidak ada praktek, sehingga beliau tidak mendapatkan ruangan. Sehingga kontrol pada saat itu dilaksanakan di lantai 3, ada 3 pasien pada saat itu. Kesemuanya pasca lasik. Hari itu, tidak dilakukan BDR, namun salah satu perawat melakukan tes baca eye charts. Pada saat itu mata kanan saya ditutup dan membaca beberapa huruf di eye charts, saya tidak dapat membaca 4 baris terakhir di eye chart karena tidak terlihat dan berbayang sekali. Lalu konsultasi dimulai, dan beliau mengatakan bahwa itu wajar karena baru 1 hari pasca lasik, dan kemungkinan masih ada sisa cairan.

    11 Januari 2014
    Selama satu minggu tersebut saya beristirahat dan melakukan semua yang disarankan Dokter. Dari mulai pemberian obat tetes (Ada dua, satu untuk anti inflamatory, yang satu Cenfresh) sampai dengan penggunaan pelindung mata.
    Lalu saya kontrol seminggu pasca lasik. Sebelumnya dilakukan BDR, dan tes membaca Eye Chart kali ini langsung dilakukan oleh Dr. Vidyapati sendiri. Hasil masih sama saya tidak dapat membaca huruf2 di 4 baris terakhir, masih berbayang, dan sedikit berkabut apabila melihat lampu.
    Pada saat itu juga saya tanyakan, kira2 kapan penglihatan mata kiri saya akan normal seperti mata kanan ? beliau menjawab bahwa sampai saat ini masih dalam tahap penyembuhan, kemungkinan masih ada sisa cairan. Statement beliau pada saat itu saya sepakati dalam hati. Karena terlalu dini untuk menyimpulkan.

    3 Februari 2014
    Kontrol satu bulan pasca lasik. Selama satu bulan tersebut saya sering mengetes penglihatan mata kiri saya dengan menutup mata kanan saya dengan tangan, penglihatan mata kiri sudah tidak berkabut, sedikit berbayang, namun tidak sejelas mata kanan, saya tidak dapat melihat font times new roman ukuran 12 dari jarak 1 meter.
    Kontrol kali ini sedikit berbeda, karena rumah saya di Tangerang dan jalan menuju JEC Kedoya tidak selancar yang saya pikirkan, sehingga saya telat (hehehe). Datang pukul 19.00, padahal Dr. Vidyapati selesai praktek pukul 19.00 hehe. Pada saat itu saya, ayah, dan ibu ditawari oleh staff di resepsionis untuk mencoba kontrol ke Dokter lain, waktu itu saya pikir sedikit aneh, wong lasik sama Dr. Vidyapati kok kontrol ke Dokter lain hehehe. Namun ayah berpikir berbeda, menurut ayah, mungkin kita membutuhkan opini dari Dokter lain juga.
    Pada saat itu ada beberapa Dokter, saya lupa siapa aja, tapi akhirnya kami memilih Dr. Iwan Soebijantoro. Setelah antri cukup panjang, seperti biasa di BDR dulu, lalu masuklah saya dan ayah untuk konsultasi. Cerita panjang lebar dari hulu ke hilir, dari jaman pertama kali konsul ke Dr. Johan sampe setelah kontrol sama Dr. Vid. Lalu saya ditest baca eye charts, dan sama seperti sebelumnya belum ada perubahan, 4 baris terakhir tidak terbaca. Pada saat itu, kami sedikit terkejut setelah dijelaskan oleh Dr. Iwan bahwa yg saya alami adalah Amblyophia. Statement ini sesuai dengan Dr. Johan, namun berkebalikan dengan Dr. Vid yang me lasik saya. Hanya bisa pasrah, kami pulang dengan dibekali vitamin Cendo D-Reth untuk 3 bulan ke depan.

    Sampai saat ini, 23 Mei 2014
    Kondisi masih sama, sedikit berbayang, penglihatan tidak sejelas mata kanan.

    Tips untuk yang ingin lasik :
    Pengalaman memang penting, namun jangan lupa untuk memperhitungkan kemampuan komunikasi sang Dokter. Komunikasi yang terjalin dengan baik antara Dokter dengan pasien sangat dibutuhkan, karena lasik tidak melulu langsung menyelesaikan masalah. Ada kondisi2 khusus seperti saya ataupun Bapak Efendi ini yang tidak solved lewat lasik. Karena biaya yang dikeluarkan untuk Lasik juga tidak sedikit, sehingga banyak pertimbangan yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk lasik. Dokter yang informatif dan komunikatif akan mempermudah anda untuk mengetahui kondisi anda saat ini, dan apa yang terjadi setelah lasik nanti.

    Radith

    May 23, 2014 at 3:46 am

    • Mas Radith, hasil akhir pemeriksaannya bagaimana? Lalu, apakah operasi lasik yang dilakukan berhasil?

      Putri Rizki Arlita

      May 26, 2014 at 4:17 am

      • Operasi lasik yang dilakukan oleh Dr. Vidyapati berhasil dengan lancar dan baik, mbak. Yang menjadi kurang ‘sreg’ di hati adalah komunikasi Dr. Vidyapati yang tidak intensif kepada saya. Sehingga informasi yang sangat penting mengenai amblyophia yang saya derita tidak tersampaikan.

        radithradityo

        May 26, 2014 at 9:26 am

    • Terimakasih sudah memberikan tambahan informasi yang berguna.

      efendi arianto

      August 2, 2014 at 4:16 pm

    • Saya jg dioperasi oleh dr. Vidyapati thn 2013. Dr. Itu mmg tdk komunikatif.
      Hasil operasi sy tidak bagus dan ghosting pada kdua mata sampai saat ini.. mata kering sy jg tidak diperiksa… dan saat operasi dy sempat memarahi sy bahwa bisa2 operasi sy gagal klo mata sy gerak2.. mmg sih benar tp nadanya saat memberitahu sangat kasar dan mmbuat pasien bukannya jd tenang malah jd parno ketakutan.

      ELLY

      December 1, 2016 at 12:37 pm

  42. Sangat membantu yg ingin tahu ttg LASIK. Trims infonya…

    heryanto laksono

    May 29, 2014 at 1:18 pm

  43. sekedar minta masukan, thn ini saya berumur 20 th, mata kanan dan kiri -3.5 dan cyl 1.0. kora-kira apa baik bila saya melakukan lasik. trmksh

    ayu

    July 24, 2014 at 1:50 pm

    • Yang terbaik bagi anda adalah mendiskusikannya dengan dokter mata anda. Dari pendapat saya pribadi, mengingat usia anda yang masih muda dan ukuran minus mata yang relatif kecil, saya tidak menyarankan anda untuk melakukan tindakan lasik.

      efendi arianto

      August 2, 2014 at 3:48 pm

  44. Mas saya mau numpang tanya .bila minus 2kanan 2 kiri apa boleh melakukan lasik umur saya 19 tahun saya berkeinginan masuk tni .apa tidakan lasik itu permanen ..?

    madan94

    July 31, 2014 at 3:13 pm

    • Tentu saja boleh melakukan tindakan lasik, karena memang tindakan lasik tidak mengenal umur … 😀

      Namun demikian, lebih baik anda mengkonsultasikannya dengan dokter mata anda untuk rencana anda tersebut. Berbagai resiko dan ekses dari tindakan lasik sudah saya sampaikan dalam tulisan saya di atas.

      efendi arianto

      August 2, 2014 at 3:51 pm

  45. minta sarannya…umur q 15 tahun dan mata minus 1.5 ..apakah boleh operasi lasik??

    bintang

    August 17, 2014 at 5:50 am

    • Saya dengan peter… saya mau bertanya pak saya sudah di lasik di kmn dengan dr ricky oroh tgl 8 agustus 2014.. kondisi awal mata saya -5.25 kiri dan kanan.

      Setelah dilasik ternyata hasilnya mata kiri saya menjadi silinder 0.75 dan kanan silinder 0.5 dan dr menyarankan untuk dilakukan koreksi ulang.
      Menurut bpk apakah saya lebih baik melakukan koreksi lasik ulangan atau tetap mempertahankan kondisi mata saya saat ini…

      Kira 2 berapa lama lebih baik untuk dilakukan koreksi ulang …apakah 1 bulan atau setidaknya 3 bulan..

      Saya juga takutnya koreksi ulang tidak menyelesaikan masalah malah takutnya menjadi plus mata saya
      Dr menyarankan saya untuk koreksi ulang namun saya minta pencerahan dari bapak .

      Yang saya tanyakan lagi pak saya sering bermain game di tablet apakah beberapa tahun lagi setelah di lasik ada kemungkinan mata saya menjadi minus kembali…

      Kadang saya menyesal terlalu cepat mengambil tindakan lasik karrna ada promo diskon dari 31 menjadi 21 jt

      Terima kasih jawabnnya pak

      peter

      August 23, 2014 at 6:13 pm

      • RS Mata yang memberikan layanan tindakan lasik biasanya juga memberikan “garansi” lasik ulang seandainya hasil tindakan lasik yang pertama kurang sempurna.

        “Flap” yang dibuka pada saat tindakan lasik masik akan belum melekat sempurna hingga satu tahun lamanya. Oleh karenanya dokter akan menyarankan tindakan koreksi ulang dilakukan selambatnya satu tahun sejak tindakan pertama dilakukan.

        Menurut saya, karena dokter anda sudah menawarkan tindakan koreksi ulang, ya sebaiknya dilakukan saja. Prosesnya akan jauh lebih cepat, karena flap-nya kan sudah ada, jadi tinggal laser koreksi untuk menghilangkan silindris.

        efendi arianto

        September 2, 2014 at 1:39 am

    • Saya tidak menyarankan anda untuk melakukan tindakan lasik. Mengingat usia anda masih sangat muda dan minus mata anda “hanya” 1,5.

      efendi arianto

      September 2, 2014 at 1:40 am

  46. apakah saya bisa melakukan operasi lasik? berumur 15thn
    thanks

    Sansan

    October 8, 2014 at 1:10 pm

  47. trimakasih bapak.. tulisan anda diatas sangat terinspirasi untuk saya..
    saya berumur 19 tahun -21.dengan dibantu kontak lensa.
    jujur saya sangat terganggu dan tifak nyaman.
    maka apakah menurut bapak saya bisa mlakukan lasik ini agar minus tinggi saya bisa hilang total ??
    trimakasih

    Anita

    October 25, 2014 at 11:33 am

  48. Reportasenya hebat sekali pak.. jarang orang yang melakukan ini…
    sangat bermanfaat sekali pak.
    semoga kita semua senantiasa diberkahi kesehatan oleh Alloh SWT, Aamiin..

    tino

    October 31, 2014 at 2:48 am

  49. Trimakasih telah menceritakan pengalaman lasik anda, saya sudah pernah mau melaksanakan lasik tetapi masih ragu..takut terjadi hal yg tdk diinginkan. Mata saya ka-3 /ki -2,7 dan ada silindernya

    Tulisan bapak sangat bermanfaat bagi saya

    irna cahyani

    December 10, 2014 at 6:56 pm

  50. Perkenalkan nama sy Julyandi umur 26 th, sebelum mau di lasik saya membaca artikel bagaimana dampak dan resiko setelah lasik dan saya cukup tertarik dari blog ini untuk sharing nya dari teman2 dan ada yang bertanya2 ketakutan 🙂
    Saya kira cukup wajar timbul khawatir sebelum di lasik, karena semua orang kalau sudah di lasik tentunya ingin hasil yang terbaik. Sebelum nya saya sempat mencari2 informasi tempat Lasik dan dokter yang bagus seperti JEC atau KMN, namun karena saya sudah berlangganan kontrol mata dengan Dr Heru sejak dari umur 15 th akhirnya saya putuskan dengan dia saja.

    Wokeh Ijinkan saya untuk sharing pengalaman lasik saya pada tgl 27 Nov 2014 di iCare Lasik Slipi dengan Dr. Heru Mahendra.

    Dengan Hasil Pemeriksaan
    Mata kanan -11, Cyl 1.
    Mata kiri -11, Cyl 1.

    pas di lasik jantung berdebar-debar sangat kencang yang belum pernah saya rasakan sebelum nya. Dimulai dari mata kanan lalu lanjut ke kiri, lama pengerjaan nya satu mata sekitar 10 menit, jadi total lama sekitar 20 menit.
    Saya sangat ketakutan seperti yang banyak dibilang setelah lasik efek halo pada lampu ketika malam hari akan terasa berbulan-bulan, tapi saya sangat bersyukur saya rasakan hanya sekitar 2-3 hari saja.

    Setelah seminggu saya melakukan checkup dimana hasil pemeriksaan mata kiri kanan saya menjadi +0,75. saya sudah sangat takut karena kalau kerja melihat monitor masih kabur melihat tulisan nya, sampai-sampai saya zoom sekitar 150-200% untuk word/excel baru kelihatan. Kata dokter jangan takut itu dikarenakan mata saya yang sebelum nya min nya sudah sangat besar dan sekarang langsung kecil jadi perlu beradaptasi dulu.
    Saya disuruh latihan dengan satu jari yang di sejajar kan dengan mata, mata kita difokuskan melihat jari tsb, lalu posisi jari dari jauh di dekatkan dengan mata. Tujuan nya agar melatih mata kita supaya fokus nantinya.

    Lalu checkup 1 bulan, karena kekhawatiran saya saya minta dibikinkan resep untuk kacamata +0,75, karena mata saya sangat cape sekali jika kerja melihat monitor sampai di zoom terus2an. Dan dokter berpesan agar kacamata jangan digunakan secara sering2, gunakan jika sudah terlalu capek saja mata nya.

    Akhirnya saya menggunakan kacamata tidak lama hanya semingguan saja, karena saya rasa mata saya sudah berangsur normal karena sudah dapat melihat monitor dan membuka word/excel dengan zoom dibawah 100% pun sudah terlihat 🙂

    Dan kemarin pas 2 bulan melakukan checkup tanggal 28 Jan 2015 saya sangat bersyukur dengan hasil pemeriksaan mata kiri kanan saya sudah nol (tidak ada min / plus lagi).
    Demikianlah sharing saya mengenai lasik yang saya lakukan, supaya dapat berbagi pengalaman dengan teman-teman lainya.

    Salam,

    Julyandi P

    Julyandi P

    January 31, 2015 at 5:30 pm

    • Mas julyandi boleh tanya waktu itu paket lasik nya yg jenis apa? Emang bgus ya di icare lasik di dslipi itu…saya sempat mau kesana tapi masih ragu…terimakasih atas informasinya

      achirul akbar

      February 19, 2015 at 2:01 am

      • Saya ambil yg paket Z lasik, Kalau untuk bagus atau tidak itu sebenarnya relatif tergantung dari anda.
        Saya melakukan lasik disana karena sudah berlangganan lama dengan Dr Heru yang praktik di RSUD Budhi Asih dan disitu saya disarankan kalau ingin lasik datang ke icare saja karena beliau ada buka praktek disana.

        Sebelum nya saya juga sempat mencari informasi di internet mengenai orang2 yang sudah lasik disana, intinya jika kita masih ragu mencari informasi sebanyak mungkin kemudian tanyakan langsung pada dokter nya dan jika sudah mantap/yakin baru percayakan segala sesuatu nya pada dokter nya. Semoga membantu 🙂

        Julyandi P

        February 21, 2015 at 3:22 pm

    • Hi Julyandi, saya mau menanyakan bagaimana mengenai efek samping setelah lasik sampai saat ini apakah ada keluhan lainnya? Saya juga rencana mau melakukan lasik dalam waktu dekat ini dan sekarang ini mengumpul informasi sebanyak2nya. Saya mendengar bahwa pada saat konsultasi pertama kali dengan dokter sudah harus lepas softlense selama minimal 14 hari ya?
      Saya lihat di web icare, tim dokter disana hanya ada 2 dokter jadi tidak banyak pilihan dibanding dengan KMN dan JEC.

      Terima kasih atas infonya.

      Salam,
      Nova

      Nova

      September 14, 2015 at 4:14 am

      • Hi Nova, sampai saat ini utk efek samping saya belum prnh merasakan yang trlalu serius, jadi msh baik2 saja. Iya benar kalau biasa ada pakai softlense selama 2mngu sebelom lasik harus dihindarkan jangan dipakai.Yup untuk dokter di Icare kemarin ini hanya ada 2, yg cewe dan cowo dgn jdwal praktik yang berbeda2. Semoga membantu.

        Regards,
        Julyandi

        Julyandi P

        September 19, 2015 at 2:15 pm

  51. mas, boleh tanya harga lasiknya berapa ya di sana? terima kasih

    clarissa

    March 6, 2015 at 9:41 am

  52. Bapak tulisannya bermanfaat sekali. Benar-benar rinci dan detail. Terimakasih ya Pak telah berbagi. Saya yang hanya minus 3,75 jadi urung niat lasik membaca penjelasan Bapak. Benar-benar menjelaskan untung dan ruginya, untung saya belum jadi lasik. Terimakasih ya Pak sekali lagi 🙂

    Eva

    May 4, 2015 at 10:16 am

  53. terimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat. saya juga sebenarnya berniat melakukan lasik di rs. mata dr. yap karena sampai sekarang kacamata blm bisa membantu sepenuhnya. pemeriksaan terakhir minus saya 2 dan 2.25 sementara silinder 1 dan 4. masalahnya saya mengalami efek ghosting seperti itu.. yg katanya itu efek silinder yg banyak. tapi dengan ukuran lensa silinder itu saya sangat pusing.. dan itu sangat mengganggu. apakah saya harus lasik?? mohon sarannya

    sasa

    May 5, 2015 at 12:52 pm

  54. […] pengalaman orang lain yang sudah menjalani Lasik yang saya jadikan referensi diantaranya adalah: https://matalasik.wordpress.com/2011/07/13/catatan-lasik/#more-3 […]

  55. selamat siang pak, perkenalkan nama saya adi surya. saya ada rencana lasik kedua mata saya dengan kondisi mata minus 4 masing masing.. usia saya 48 tahun. pertimbangan saya adalah apakah saya harus menghilangkan minus menjadi nol.atau melakukan mono vision dengan menyisakan minus 1.50 pada mata kiri? mohon sharing pengalaman bapak. Terima kasih

    adi surya

    June 1, 2015 at 3:36 am

  56. p julyandi,bgmn kondisi mata anda skrg,,,apakah msh ad keluhan,atau tidak,pasca lasik,,trs trg,sy minat jg untuk lasik d i care

    pertiwi

    September 3, 2015 at 8:14 am

    • Sampai saat ini alhamdulillah mata saya tidak ada masalah lagi, sudah seperti normal.
      Cuman jika dibandingkan dengan mata normal kalau melihat di malam hari kurang penerangan tidak begitu nyaman (kalau saya baca2 karena kornea mata nya sudah berkurang efek lasik). Tapi sejauh ini yang saya rasakan tidak ada masalah banget kok.

      Julyandi P

      September 12, 2015 at 2:12 pm

      • bagus artikel nya. Mata kanan saya ada floaters nya sedang kan yang kiri tidak apakah ada floaters Nya bisa di lasik

        ari

        December 9, 2015 at 11:48 am

  57. Trimakasih at as pencerahannya. Semoga bermanfaat.

    pak sarip

    September 4, 2015 at 9:35 am

    • Kakak saya berencana melakuka lasik mata… tp blm memutuskan tempatnya. Kebetulan saya diajakin juga, saya sendiri masih ragu akan efek yg akan timbul dan perawatan pasca lasik krn saya tinggal di bali. Apakah seminggu setelah lasik kita bisa langsung kerja dengan komputer?Krn pekerjaan saya dari jam 8 sampai jam 5 sore dg komputer. Saya masih ragu…krn terus terang saya baru cari tau tentang lasik ini. Thanks

      yuli

      September 12, 2015 at 3:40 pm

  58. Saya lasik akhir tahun 2011 dan berarti skrg 4 tahun setelah mata lasik,, yg saya alami mata kiri normal mata kanan kembali minus sekitar 0,5 sampai 1 .. Tingkat kepuasan lasik mencapai 85% hanya mata kembali minus yg menjadi kekurangan.. Sampai hari ini saya memutuskan belum memakai kacamata kembali.. Apakah bapak tau mata yg sudah dilasik bs dilasik kembali tanpa efek samping ?

    Arif

    December 5, 2015 at 10:43 am

  59. Aku minus 10 knan kiri..Bisakah oprasi lasik?

    puput

    January 14, 2016 at 3:39 am

  60. Saya berencana lasik di klimik mata nus*ntoro. Umur saya 30, mata kiri -10 sldr 1,5 kanan -8,5 sldr 1,75.
    Setelah test pra lasik hasilnya doktor memberi rekomendasi mata saya untuk lasik.
    Namun ada yg membuat saya ragu, karena dari hasil test pra lasik kondisi mata saya dinyatakan:
    1. saraf mata kiri lemah, hasil test 10%
    Setelah lasik penglihatan mata kiri tetap tidak akan sempurna / tetap buram. Apakah tetap worth it untuk lasik?
    2. mata kering, hasil schirmer test 3 yg normal 10 – 30
    Saya dapat beberapa sumber artikel yg menyatakan mata kering tidak ideal untuk lasik.
    Pemilik riwayat mata kering, akan memburuk setelah operasi dilakukan.
    Sumber:
    ReinsteinDZ, Archer TJ, GobbeM. The history of LASIK. Journal of Refractive Surgery. 2012; 28(4): 291-98
    Gulani A. Hyperopia” Lasik. In: eMedicine Article. 2006; 1-8.

    https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjJg7GZhvfNAhVIP48KHSpIAFYQFggaMAA&url=http%3A%2F%2Fserver2.docfoc.com%2Fuploads%2FZ2015%2F12%2F27%2FLcrZZUFAz0%2F47036b8da4df57fca85ec325b9aee96e.docx&usg=AFQjCNE-H4WdDYhutuIlrxsLAvRZgohFFw&bvm=bv.127178174,d.c2I

    Mohon saran
    Terima kasih

    Albert

    July 16, 2016 at 8:47 am

    • Seperti yang saya kemukakan di comment saya sebelumnya mas Albert, mata kiri saya menderita Amblyophia, kekuatan syaraf nya juga hanya sekitar 10%. Saran saya tidak usah lasik mas, akan sangat percuma. Setelah lasik, mata kiri saya tidak jauh berbeda dengan saat sebelum lasik. Dan beberapa bulan setelah lasik saya kembali memakai kacamata, karena penglihatan saya lebih jelas dengan kacamata.

      radithradityo

      July 16, 2016 at 12:05 pm

      • Mhon saran mata kanan saya -3.50
        Kiri _1.75 apakah bisa kalau dilasik mata kanan saja soalnya slama ini sangat terganggu untuk melihat jarak jauh baik siang maupun malam

        arif

        July 18, 2016 at 10:19 pm

  61. Terima kasih urainnya sangat bermanfaat sekali .. karena saya tinggal di yogya adakah pengalaman yg pernah lasik di RS Dr. Yap yogyakarta dan dengan dokter siapa serta bagaimana hasilnya, karena anak saya 17 th mata kanan -8 C -1,25 kiri -6,25 C -1,25 terima kasih jika ada yg berbagi informasi smoga kebaikan Anda mendapat balasan dari Tuhan YMK Amin

    benie

    July 20, 2016 at 4:40 am

  62. Apakah efek halo mata bapak masih ada hingga sekarang ? Soalnya mata saya mengalami persis seperti efek visualisasi yg ada diatas . Tapi sebelumnya saya tidak pernah operasi lasik. Mata saya melihat jelas semua tulisan tidak min/plus/silinder setelah saya periksakan ke Semarang Eye Center. Dokter hanya bilang mata saya kelelahan . Tapi saya sudah mengalami masalah saya ini selama 3 tahun ini . Jika mata bapak sekarang sudah tidak ada efek halo/berbayang saya minta tips untuk menyembuhkannya . Terima kasih 🙂 .

    Vieri

    August 24, 2017 at 11:10 am

    • Saya bukan dokter mata, jadi menurut saya, apa yang dokter anda telah sampaikan kepada anda, itu adalah yang paling kredibel yang dapat disarankan kepada anda …

      efendi arianto

      September 26, 2017 at 3:22 am

  63. Pak, mohon sharingnya. Setelah beberapa tahun dari artikel ini menurut bapak keputusan dokter yg sepihak itu (memilih monovision) apakah saat ini lebih baik atau tidak utk mata bapak. Kebetulan saya, sedang mencari referensi utk mengambil monovision atau tidak. Mohon sekali respon bapak. Tks

    Irma agus fitriani

    April 7, 2018 at 4:10 am

    • Dalam kasus yang saya rasakan, lama-lama jadi terbiasa hidup dengan kondisi mata monovision. Karena sudah terbiasa, ya jadinya nyaman-nyaman saja. Jika anda hendak memutuskan mengambil opsi monovision, saran saya bisa terlebih dahulu dicoba dengan menggunakan set kacamata yang memang dikondisikan monovision selama beberapa waktu.

      efendi arianto

      April 9, 2018 at 7:41 am

      • Terima kasih atas sharingnya. Mohon maaf saya bertanya lagi, seandainya tidak ada keputusan sepihak dr dokter dan saat itu bapak punya kesempatan utk memilih, apa keputusan yg bapak ambil?

        Irma Agus Fitriani

        April 9, 2018 at 10:47 pm

  64. Artikel yang sangat membantu! Terima kasih Pak Efendi. Saya berencana akan melakukannya, dan saat ini saya berumur 44 tahun, sama dengan usia Bapak saat di-LASIK. Rasanya sih saya belum punya mata plus saat ini. Tapi biar nanti dokter mata yang mengukurnya 🙂
    Saya ingin bertanya, apakah 7,5 tahun pasca lasik Bapak merasa puas dengan dan dengan keluhan yang masih bersisa (besar atau kecil), anda tidak pernah menyesali keputusan itu?
    Terima kasih.

    Dodi

    November 30, 2018 at 12:41 pm


Leave a reply to Nova Cancel reply